1.
Strategi Divestasi (Divestiture)
Jika
langkah penghematan tidak menolong perbaikan
kondisi perusahaan maka penjualan asset
nonproduktif ataupun selanjutnya asset produktif
seperti tanah, bangunan, dan aktiva tetap lainnya
perlu dilakukan untuk memperoleh dana segar. Strategi divestasi juga sering
dilakukan untuk menggali modal untuk selanjutnya
digunakan mendanai akuisisi atau investasi.
Strategi divestasi dapat juga menjadi bagian
dari keseluruhan strategi penghematan untuk
memangkas bisnis yang tidak profitable,
yang membebani dan memerlukan modal cukup
banyak, dan yang tidak sejalan dengan misi dan
aktivitas perusahaan.
Pedoman
yang harus diikuti agar strategi divestasi berjalan efektif adalah:
-
Penghematan
gagal dilakukan untuk memperbaiki keadaan.
-
Divisi
perlu sumber daya lebih dari yang ada.
-
Divisi
bertanggungjawab atas keseluruhan performans perusahaan yang buruk.
-
Divisi
tidak sejalan dengan organisasi.
-
Banyak
dana kas yang dibutuhkan dan tidak dapat digali dari sumber lain.
Contoh
divestasi (divestiture) :
-
PT
Bank Niaga Tbk. melepas seluruh kepemilikan saham (divestasi) di PT Bank
Sumitomo Mitsui Indonesia, yang berkedudukan di Jakarta.
-
PT.
Indosat mendivestasikan anak perusahaannya, PT. Pramindo Ikat Nusantara yang
memiliki nilai buku Rp. 162 miliar.
2.
Strategi Penetrasi Pasar
Menurut
Sofyan Assauri, Strategi penetrasi pasar adalah suatustrategi yang dilakukan
oleh suatu perusahaan untuk meningkatkanpenjualanya atas produk dan pasar yang
telah tersedia melalui usaha -usahapemasaran yang lebih agresif. Secara umum
penetrasi pasar dapatdibedakan atas tiga bentuk.26Pertama, Perusahaan dapat
mencoba untuk merangsang konsumenagar mereka meningkatkan pembelianya.
Pembelian dapat diuraikansebagai fungsi dari frekuensi pembelian dikalikan
dengan jumlah pembelian yang dilakukan. Suatu perusahaan dapat
mendorongkonsumenya untuk membelil lebih sering sekaligus untuk membeli
lebihbanyak setiap pembelian. Promosi harga, iklan, publisitas, dan
perluasanjaringan distribusi sangatlah membantu kegiatan ini. secara
lebihmendasar, perusahaan dapat mempertimbangkan kesempatan-kesempatanuntuk
meningkatkan tingkat konsumsi yang ada, yang merupakan dasardari tingkat
pembelian yang dihadapi. Tingkat konsumsi adalah fungsi daripenggunaan produk
dikalikan dengan jumlah yang digunakan ataudikonsumsi pada setiap kali
penggunaan.Kedua, Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarikatau
mempengaruhi konsumen saingan. Sarana yang digunakan tidakberbeda dengan yang
telah diuraikan pada butir diatas. Perbedaanya hanyapada sasaran atau target
yang akan dicapai, yaitu pada konsumen saingan,sedangkan pada butir yang diatas
pada konsumen perusahaan sendiriKetiga, Perusahaan dapat meningkatkan usahanya
dengan menarikyang bukan pemakai (nonusers) atau calon konsumen yang berada
dalamlingkungan pasarnya. Sarana sebenarnya tidak berbeda dengan yangdigunakan
diatas. Perbedaanya terletak pada sasaran atau target yanghendak dicapai, yaitu
para calon konsumen dan yang bukan pemakai
3.
Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan
perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui
maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada
dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan
kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.
Ø
Sudut Pandang Nilai
Pelanggan.
Keunggulan kompetitif akan terjadi
apabila terdapat pandangan pelanggan bahwa mereka memperoleh nilai tertentu
dari transaksi ekonomi dengan perusahaan tersebut. Untuk itu syaratnya adalah
semua karyawan perusahaan harus fokus pada kebutuhan dan harapan pelanggan. Hal
demikian baru terwujud ketika pelanggan dilibatkan dalam merancang proses
memproduksi barang dan atau jasa serta didorong membantu perusahaan merancang
sistem Manajemen SDM yang akan mempercepat pengiriman barang dan jasa yang
diinginkan pelanggan.
Ø
Sudut Keunikan.
Keunikan dicirikan oleh barang dan
jasa yang dihasilkan perusahaan tidak dapat mudah ditiru oleh pesaing. Misalnya
Anda membuka rumah makan dengan menyajikan sop dan sate kambing serta sayur
asem. Tidak berlangsung lama ada pesaing membuka rumah makan di sebelah
rumah makan Anda. Jenis sajiannya semua sama termasuk rasa dan harga dengan
yang Anda sajikan. Dapat terjadi Anda akan kehilangan keuntungan karena
sebagian pelanggan pindah ke rumah makan baru itu kecuali kalau Anda mampu
menciptakan sesuatu yang unik yang sulit ditiru pesaing Anda. Apa saja keunikan
itu?
0 komentar:
Posting Komentar