Senin, 27 Mei 2013

Pengertian Dokumentasi Dasar dan proses

1. Dokumentasi Dasar Dokumentasi data berisi definisi-definisi dari item-item data di dalam database yang digunakan oleh sistem informasi. Yang paling banyak membutuhkan dokumentasi ini adalah data base administrator (DBA) dan auditor. 2. Dokumentasi Proses  Aturan awal dalam meningkatkan sesuatu adalah: mengetahui kondisi saat ini  Tanpa mengetahui bagaimana kondisi proses saat ini, maka sulit untuk mengetahui inisiatif peningkatan apa yang dapat dilakukan dan apakah akan berhasil  Dokumentasi proses adalah proses pertama dalam aktivitas peningkatan Dokumentasi proses pada dasarnya dapat dilakukan pada dua saat yang berbeda: 1. Satu per satu terkait dengan proyek yang melibatkan proses tertentu 2. Keseluruhan di awal “Improvement journey” yang bersifat umum Tahapan dalam mendokumentasikan proses: 1. Definisikan dan deskripsikan proses secara kualitatif, tepatnya menggunakan relationship mapping. Sehingga menjawab pertanyaan berikut;  Siapakah konsumen dan output dari proses?  Siapakan supplier dan input dari proses?  Bagaimana aktivitas aliran internal proses? 2. Konstruksikan flowchart Teknik Pembuatan Dokumentasi Proses :  Relationship mapping: chart yang menggambarkan seluruh hubungan antar bagian bisnis  Flowchart: gambaran grafis aliran aktivitas dalam sebuah proses  Cross-functional flowchart: menggambarkan aktivitas, siapa yang melakukan aktivitas tersebut dan di departemen fungsional apa mereka berada  Several-leveled flowchart: pembagian flowchart (baik untuk flowchart biasa maupun cross-functional) menjadi beberapa level hirarki

CETAKAN COKLAT DAN COKLATNYA

Yuk yg suka dgn coklat....irma ingin berbagi tentang coklat yang irma buat... hhmm...daripada penasaran yuk follow twitterx @chocofun13 atau pin bb 27f5b81e, ada juga page fb nya chocofun13 di like yah?? uuppzz lupa retweet twit chocofun sebanyak2nya, dapatkan coklat gratisnya....:)

Pengertian Sistem Penunjang keputusan (SPK) dan contoh kasusnya

Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu seorang manager dalam mengambil suatu keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur. Sistem pendukung keputusan bisa juga dikatakan sebagai suatu sistem informasi yang menggunakan model-model keputusan, basisdata, dan pemikiran manajer sendiri. Contoh kasus : Seorang Manajer pada suatu perusahaan perdagangan ingin membuat sebuah sistem yang akan membantu dia dalam menentukan biaya operasional dalam suatu periode, lalu muncul dalam pemikirannya beberapa pertanyaan antara lain : 1. Apa yang sebenarnya akan saya dapatkan dari system tersebut ? 2. Jika biaya prototipe adalah Rp.X, apakah saya bisa menerima biaya tersebut? Pada dasarnya dari pertanyaan itu terdapat jawaban yang memungkin para Manajer dapat menanganinya, antara lain dengan mengembangkan suatu sistem yang berbasiskan Decision Support System (DSS) ini manajer itu dapat menjawab masalah bisnisnya dengan cara membantunya dalam meningkatkan keputusan yang lebih baik dalam sisi perencanaan, komunikasi, dan melakukan pengawasan terhadap para karyawannya, serta dengan langkah ini pula seorang manajer dapat menghemat waktu dalam melakukan pekerjaannya untuk membuat suatu keputusan. Disini juga Manajer dihadapkan pada beberapa alternative pemecahan masalah yang antara lain “ Jika prototype hanya bisa mengerjakan dua dari tiga tujuan operasional saya, pada biaya yang lebih rendah dari RpX, apakah saya akan mengunakan sistem tersebut atau mengembangkannya agar dapat memenuhi kebutuhan saya?”. Disini dapat ditarik kesimpulan yaitu nilai dan biaya tetap dipisahkan dan tidak disamakan. Hal ini berlaku hanya jika biaya tetap dijaga. Dari studi kasus sistem pendukung keputusan ini terlihat bahwa untuk dapat melakukan impelementasi analisi nilai, dalam sebagian besar organisasi, biayanya harus dibawah Rp 20.000.

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROYEK KOMPUTERISASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROYEK KOMPUTERISASI 1. Pengantar Analisis dan Perancangan Teknologi di bidang software saat ini lebih menjanjikan dibandingkan teknologi hardware. Menurut data dari Software Engineering A Programming 2nd Edition (Dougbell, 1992) bahwa dari tahun 1980 sampai sekarang software memiliki relatif biaya yang terus meningkat dibandingkan dengan hardware yang justru semakin menurun. Selain itu dalam kurun waktu 5 tahun tingkat kegagalan hardware sangat besar. Jadi ketika sebuah produk hardware dikeluarkan saat ini maka lima tahun kedepan hardware tersebut sudah usang. Lain hal dengan software, yang dalam kurun waktu 5 tahun dapat terjaga kemampuannya asalkan memenuhi kriteria. Namun di sisi lain, tingkat keberhasilan software patut diperhatikan. Dari data yang diperoleh ternyata kecenderungan perangkat lunak memiliki tingkat keberhasilan sebagai berikut: • Perangkat lunak dapat digunakan dengan baik menempati posisi terendah, artinya perangkat lunak yang langsung dapat digunakan dengan baik oleh pengguna hanya sedikit. • Perangkat lunak dapat digunakan setelah dilakukan perubahan menempati posisi kedua terendah, artinya perangkat lunak lumayan dapat digunakan setelah dilakukan perubahan oleh pembuat. • Perangkat lunak digunakan dengan dikerjakan ulang atau selanjutnya dibatalkan menempati posisi tengah, artinya lumayan banyak perangkat lunak yang dapat digunakan namun setelah itu dikerjakan ulang atau justru dibatalkan oleh user. • Perangkat lunak dibiayai namun tidak pernah dikirim menempati posisi kedua teratas, artinya banyak orang yang memesan perangkat lunak dan sudah membayarnya namun tidak kunjung mendapatkan perangkat lunak yang dipesan tersebut. • Perangkat lunak dikirim, namun tidak pernah berhasil digunakan menempati posisi teratas, artinya kebanyakan perangkat lunak tidak berjalan sesuai yang diharapkan oleh user. 2. Sistem Life Cycle System Life Cycle (SLC) adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan sistem informasi dasar-dasar atau subsistem. Ini biasanya digunakan untuk mengembangkan sebuah sistem yang besar. Telah ada pendekatan implementasi tradisional sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli komputer sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan. Beberapa SLC (System Life Cycle) terdapat dalam perusahaan yang menggunakan komputer, mungkin ada seratus atau lebih. Pada kenyataannya SLC (System Life Cycle) adalah sarana yang digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan rencana strategis. Konsep life cycle menjadikan segala sesuatu yang tumbuh, menjadi dewasa setiap waktu dan akhirnya mati. Pola ini digunakan untuk sistem dasar komputer seperti subsistem pemrosesan data atau SSD. 3. Fase Perencanaan Fase ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada manajer. 4. Fase Analisis Fase ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan kebutuhan pemakai informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Fase ini meliputi penetapan jangkauan proyek, mengenal resiko, mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan dasar untuk kontrol. 5. Fase Desain Fase Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang menyediakan desain. Desain system adalah ketentuan mengenal proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru. 6. Fase Pelaksanaan Fase ini melibatkan beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah desain dari bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan data. Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan antara sumber-sumber secara fisik dan konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem. 7. Fase Pemakaian Selama fase penggunaan, audit memimpin pelaksanaannya untuk menjamin bahwa sistem benar-benar dikerjakan, dan pemeliharaannya pun dilakukan sehingga sistem dapat menyediakan kebutuhan yang diinginkan.
Diberdayakan oleh Blogger.