SIFAT ALAMI DARI IMPLEMENTASI STRATEGI
Implementasi strategi berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan manajer pabrik, manajer divisi-divisi, manajerdepartemen-departemen, manajer penjualan, manajer produk, manajer proyek, manajer personalia, manajer staf, supervisor, dan seluruh karyawan. Pada situasi tertentu, seorang individu mungkin sama sekali tidak terlibat langsung dalam proses perumusan stategi dan tidak menghargainya, memahami, atau bahkan menerima pekerjaan dan pemikiran yang berasal dari perumusan strategi tersebut. Bahkan mungkin juga terjadi penolakan dibagian tertentu. Manajer dan karyawan yang tidak memahami bisnis dan tidak berkomitmen terhadap bisnis mungkin berusaha menggagalkan upaya implementasi strategi dengan harapan organisasi tetap akan menggunakan cara lama.
Implementasi strategi berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan manajer pabrik, manajer divisi-divisi, manajerdepartemen-departemen, manajer penjualan, manajer produk, manajer proyek, manajer personalia, manajer staf, supervisor, dan seluruh karyawan. Pada situasi tertentu, seorang individu mungkin sama sekali tidak terlibat langsung dalam proses perumusan stategi dan tidak menghargainya, memahami, atau bahkan menerima pekerjaan dan pemikiran yang berasal dari perumusan strategi tersebut. Bahkan mungkin juga terjadi penolakan dibagian tertentu. Manajer dan karyawan yang tidak memahami bisnis dan tidak berkomitmen terhadap bisnis mungkin berusaha menggagalkan upaya implementasi strategi dengan harapan organisasi tetap akan menggunakan cara lama.
Sasaran tahunan
Manajemen
strategi memiliki Tujuan jangka pendek tonggak organisasi yang harus dicapai
untuk mencapai tujuan jangka panjang. Seperti tujuan jangka panjang, tujuan
tahunan harus terukur, kuantitatif, menantang, realistis, konsisten, dan diprioritaskan.
Mereka harus ditetapkan pada perusahaan, divisi, dan fungsional di tingkat
organisasi yang besar. Tujuan tahunan harus dinyatakan dalam hal manajemen,
pemasaran, keuangan / akuntansi, produksi / operasional, penelitian dan
pengembangan, dan sistem informasi. Sasaran tahunan diperlukan untuk setiap
tujuan jangka panjang. Tujuan Tahunan khususnya penting dalam strategi
implementasi, sedangkan tujuan jangka panjang sangat penting dalam perumusan
strategi. Tujuan Tahunan merupakan tujuan dasar untuk mengalokasikan sumber
daya. Kebijakan Kebijakan merupakan sarana sasaran tahunan yang akan dicapai.
Kebijakan mencakup pedoman, peraturan, dan prosedur yang didirikan untuk
mendukung upaya-upaya untuk mencapai tujuan yang dinyatakan.
Dari
pandangan baru dapat kita lihat bahwa pimpinan atau manajer tidak hanya wajib
menekan dan memecahkan konflik yang terjadi, tetapi juga wajib untuk
mengelola/memanaj konflik sehingga aspek-aspek yang membahayakan dapat
dihindari dan ditekan seminimal mungkin, dan aspek-aspek yang menguntungkan
dikembangkan semaksimal mungkin.
Penyebab Konflik
Konflik
di dalam organisasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
A. Faktor Manusia
1.
Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
2. Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.
3.Timbul karena ciri-ciri kepriba-dian individual, antara lain sikap egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter.
2. Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.
3.Timbul karena ciri-ciri kepriba-dian individual, antara lain sikap egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter.
B. Faktor Organisasi
1.
Persaingan dalam menggunakan sumberdaya.
Apabila
sumberdaya baik berupa uang, material, atau sarana lainnya terbatas atau
dibatasi, maka dapat timbul persaingan dalam penggunaannya. Ini merupakan
potensi terjadinya konflik antar unit/departemen dalam suatu organisasi.
2.
Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi.
Tiap-tiap
unit dalam organisasi mempunyai spesialisasi dalam fungsi, tugas, dan
bidangnya. Perbedaan ini sering mengarah pada konflik minat antar unit
tersebut. Misalnya, unit penjualan menginginkan harga yang relatif rendah
dengan tujuan untuk lebih menarik konsumen, sementara unit produksi
menginginkan harga yang tinggi dengan tujuan untuk memajukan perusahaan.
3.
Interdependensi tugas.
Konflik
terjadi karena adanya saling ketergantungan antara satu kelompok dengan
kelompok lainnya. Kelompok yang satu tidak dapat bekerja karena menunggu hasil
kerja dari kelompok lainnya
Rekayasa
ulang
Rekayasa
ulang organisasi, terutama organisasi publik, tidak lain merupakan respon
organisasi untuk memenuhi tuntutan yang menghendaki pelayanan yang lebih baik
dari organisasi tersebut. Disadari atau tidak, perubahan terjadi begitu cepat
dengan serentetan tantangan yang membingungkan yang terus menerus. Rekayasa
ulang atau penataan ulang organisasi dilakukan sebagai jawaban atas pertanyaan
dan tantangan bagi organisasi yang hidup pada abad-21.
0 komentar:
Posting Komentar