Ø Pengertian
Stress
Stres adalah suatu
kondisi ketika keadaan tubuh terganggu karena tekanan psikologis. Stres tingkat
ringan malah bermanfaat bagi tubuh. Jangan langsung mengernyitkan dahi.
Ternyata, dalam batas tertentu stres dapat meningkatkan fungsi fisik dan mental
Ø Fakta dan gejala Stres
Fakta
Stres
·
Sekitar 12 persen dari 150 juta orang dewasa di Indonesia
mengalami gangguan mental emosional atau kesehatan jiwa berupa kecemasan dan depresi.
·
Pada kebanyakan pasien, stres merupakan penyebab
kunci kesulitan tidur (insomnia).
·
Tertawa menurunkan level hormon stres dan
menguatkan sistem kekebalan.
·
Sekitar 75 persen populasi dunia mengalami
sekurangnya “beberapa kali stres” setiap dua pekan.
·
Beberapa gejala fisik terkait stres dan sindrom
kegelisahan: depresi, rambut rontok, sakit di dada, kesulitan
bernapas, makan dan penambahan berat badan berlebihan, penyakit jantung,
tekanan darah tinggi, dan melonjaknya tingkat kolesterol.
·
Kira-kira sejuta pekerja absen sehari karena
keluhan terkait keluhan depresi.
·
Stres merupakan cara tubuh bereaksi dari
stimulus penyebab tekanan, baik yang nyata maupun tidak. Penyebab tekanan akut
memengaruhi organisme dalam jangka pendek. Penyebab tekanan kronis berefek
jangka panjang.
Gejala
Stres
·
Sering terasa lelah
·
Mudah tersinggung dan marah terhadap
teman, keluarga dan rekan.
·
lebih bertindak agresif dan defensif
·
Sulit untuk berkonsentrasi dan menjadi
pelupa
·
Jantung berdebar lebih cepat
·
Otot-otot tegang
·
Tekanan darah tinggi dan serangan
jantung
·
Migran/sakit kepala, maag, tidak bisa tidur
(insomnia)
·
Gangguan napsu makan
Ø Stress dalam profesi
Setiap
profesi pekerjaan memiliki tanggung jawab dan resiko yang harus dihadapi dan
permasalahan stres dan depresi tidak mengenal profesi pekerjaan. Berikut adalah
beberapa profesi pekerjaan. Berikut adalah beberapa profesi pekerjaan yang
dapat memicu stres dan depresi.
1. Seniman,
"Entertainer", dan Penulis
Pekerja
dalam bidang seniman, entertainer dan penulis memiliki kecenderungan
stres yang tinggi karena dipengaruhi pendapatan yang tidak teratur dan jam
kerja yang tidak pasti. Orang-orang yang dituntut bekerja secara kreatif
memiliki resiko stres lebih tinggi serta cenderung mengalami gangguan mood.
2. Customer Service
Profesi Customer Service atau pelayanan pelanggan dapat memicu gejala stres
dan depresi. Profesi customer service ini biasanya
menerima keluhan pelanggan terhadap kepuasan service atau pelayanan sehingga profesi ini harus memiliki
kontrol yang kuat terhadap emosi.
3. Tenaga
Pengajar / Pendidik
Tuntutan
terhadap tenaga pengajar atau dosen dan guru tampaknya akan terus berkembang.
Banyak faktor yang dapat memberi tekanan, biasanya tekanan itu muncul dari
anak-anak ( pelajar dan mahasiswa ). Peran orangtua yang menuntut pelayanan
pendidikan yang bermutu, terkait dengan pemenuhan standar nilai, juga sering
menjadi pemicu stres bagi profesi ini.
4. Public Relation Officer
Setiap
perusahaan membutuhkan seorang Public
Relation (PR) karena profesi PR memiliki
tanggung jawab dalam memegang image perusahaan di ruang publik atau masyarakat
umum. Seorang PR dituntut untuk memberikan presentasi dan penjelasan yang baik
mengenai perusahaan tempat ia bekerja. Biasanya seorang Public Relation
Officer diawasi langsung oleh pemimpin perusahaan karena kesalahan sekecil
apapun akan berdampak besar terhadap perusahaan.
5. Finance dan Accounting
Para
akuntan dan Finance
memiliki tanggung jawab yang begitu banyak terkait pengaturan keuangan
perusahaan. Profesi ini dituntut dengan tanggung jawab, nilai kejujuran dan
moral kepercayaan yang tinggi.
6. Marketing dan Sales
Setiap
perusahaan yang maju dan berkembang sangat dipengaruhi oleh baik atau tidaknya
marketing dan sales dari perusahaan tersebut. Seorang marketing harus
mendapatkan banyak klien untuk pencapaian targetnya. Begitu juga dengan tenaga
penjual (sales) yang bekerja berdasarkan komisi. Dua bidang ini cenderung
melakukan perkerjaan lapangan dan umumnya seorang sales atau marketing
mempunyai pendapatan yang tidak pasti (tergantung pencapaian target) dan hal
ini dapat memicu stres yang tinggi, disamping tekanan yang luar biasa, dan jam
kerja yang panjang.
Ø Cara Mencegah Stress
Perasaan stress sering kali menjadi musuh dalam selimut.
Perasaan ini datang tiba-tiba dan sering sulit dikendalikan. Tapi bila tidak,
stress dapat memicu timbulnya berbagai penyakit di kemudian hari. Salah satunya
yang banyak diidap orang adalah penyakit jantung, darah tinggi dan stroke.
Ibarat sedia payung sebelum hujan, ada baiknya kita menghindari srtess dengan
cara berikut.
·
Energi positif
Keluarkan energi positif dalam diri Anda dengan selalu
berpikir positif dan optimis dalam menghadapi setiap permasalahan. Sadarlah
bahwa di setiap permasalahan pasti ada jalan keluar.
Selain itu jangan bersikap terlau keras pada diri
sendiri. Ketahuilah bahwa setiap rencana yang telah dibuat belum tentu pasti
dapat tercapai karena adanya halangan. Bersikaplah lebih fleksibel sehingga Anda pun dapat lebih
menikmati hidup.
·
Menjaga kesehatan
Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Maka,
jagalah kesehatan tubuh Anda dengan berolah raga teratur, tidur yang cukup dan
makan makanan bergizi seimbang. Olah tubuh dapat merangsang keluarnya endorphine
yaitu zat yang membuat tubuh merasa nyaman, sehingga orang yang berolah
raga teratur biasanya tampak sehat dan bahagia. Olah raga teratur ni pun harus
didukung dengan pola makan dan istirahat yang baik.
·
Kendalikan emosi
Cara termudah untuk mengendalikan emosi adalah dengan
minum air putih yang banyak saat di ambang kemarahan. Air putih ini dapat
menenangkan emosi Anda dan membantu untuk berpikir lebih jernih. Emosi yang
berlebihan yang tidak perlu justru dapat menjadi pemicu stress. Bersikaplah
lebih sabar dan berpikir lebih luas agar dapat memahami setiap masalah dengan
jernih.
·
Rehat sejenak
Luangkan waktu Anda sedikit untuk beristiharat. Gunakan
akhir pekan dengan baik dan maksimal untuk memanjakan diri sendiri dan keluar
dari rutinitas sehari-hari. Kumpul bersama keluarga atau teman-teman dapat
menjadi cara terbaik untuk memumbuhkan energi positif dan semangat baru.
·
Terbuka
Jangan pendam masalah Anda sendirian. Seperti ada pepatah
yang mengatakan, that’s what friends are for. Dengan berbagi cerita
setidaknya beban terasa lebih ringan dan tidak mengendap terus di dalam
pikiran.
·
Tingkatkan rasa humor
Secara klinis, humor dapat digunakan untuk mengatasi rasa
stress. Sekarang ini di Indonesaia sudah muncul kelompok-kelompok terapi yang
melakukan terapi tertawa. Biasanya dilakukan oleh sekelompok orang minimal 5
orang selama 5 sampai 10 menit. Humor perlu dilakukan agar syaraf tidak terlalu
tegang dan tubuh mendapat relaksasi walau sejenak.
0 komentar:
Posting Komentar