Sabtu, 25 Februari 2012

Sinopsis Dua Pasang Mata

Sinopsis
                                               Dua Pasang Mata
                
                Langit kelabu. Hujan turun lagi.Sebuah sedan perak dengan pelan bergerak menepi,persis di depan toserba mini.Tiga sosok mungil tampak di balik jendela. Viora, si bungsu tertidur dengan mulut sedikit terbuka. Kepalanya tergeletak miring,menempel di bahu Theola yang asyik bermain gameboy. Ralphie yang sedang tidur telentang di bangku belakang,serentak duduk dan memajukan tubuhnya. Ralphie bosan setengah mati menunggu mamanya berbelanja.
                Tiba-tiba sebuah ide muncul di benaknya.Dengan penuh semangat, Ralphie berpindah ke bangku pengemudi.Iseng-iseng Ralphie memainkan setir mobil.Namun, mobil itu menerobos derasnya air hujan dengan gerakan oleng. Tapi belum juga dia sempat mencoba menghentikan mobil itu.Mobil itu menyerempet pohon tuadi tepi jalan.Sebelum akhirnya terguling, kemudian hampir seluruhnya masuk parit.
                Viora tewas setelah koma cukup lama. Theola mengalami cedera yang sangat serius, tapi yang aneh, Ralphie hanya mengalami luka-luka ringan.
                Sungguh! Betapa Theola membenci kakaknya! Theola tak pernah bisa memaafkan kesalahannya itu. Kesalahan yang telah membuat Viora pergi untuk selamanya.Kesalahan yang membuat Theola harus kehilangan matanya, kehilangan dunia penuh warnanya. Sementara Ralphie hanya mengalami luka-luka ringan.
                Sejak menyadari ketidakadilan itulah, Theola kemudian memutuskan untuk berhenti percaya. Theola tak lagi pernah bisa percaya bahwa Ralphie menyayanginya. Bahwa Ralphie menyayangi Viora. Karena, menurut Theola, kalau Ralphie benar-benar menyayangi adik-adiknya, seharusnya dia tidak memainkan setir mobil.
                Ralphie telah memusnahkan kepercayaan Theola akan kasih sayang seorang kakak. Oleh karena itu, Theola tak ambil pusing. Dia tak bersedih maupun kebingungan, ketika akhirnya Ralphie lari dari rumah.Entah ke mana. Dan tak pernah pulang lagi.
Jakarta, tujuh tahun kemudian....
Hari ini adalah hari pertamanya pindah ke jakarta. Theola, Papa dan Mama baru saja tiba di jakarta tadi pagi. Tapi Mama langsung setuju mengantarkannya Adiel dan Marva. Sebab Mama tahu, Theola sudah tak sabar bertemu mereka. Marva dan Adiel, adalah dua di antara sangat sedikit sahabat Theola yang tidak meninggalkannya semenjak matanya tak lagi bisa melihat.
Sepulang sekolah Adiel mengajak Theola ke sebuah Kafe karena Adiel ingin memperkenalkan Rabel pada Theola. Sedangkan Marva dan Rabel telah menunggu mereka di Kafe tersebut.
Kini Ralphie dan Theola kembali bertemu. Dalam keadaan tak saling mengenal. Karena Ralphi menyamar sebagai Rabel, berandalan yang selalu bikin onar.
Ralphi ingin menembus kesalahan itu. Dengan menjadi orang lain. Dengan menjadi sosok yang benar-benar baru utnuk Theola. Hanya supaya Ralphi bisa menjaga. Hanya untuk bisa melindungi. Hanya untuk bisa menyayangi Theola.
Kedekatan Rabel dengan Theola terhalang oleh sesosok cowok musuh bebuyutan Rabel yaitu Arizona. Anak paling cuek di sekolahan. Arizona dan Rabel selalu bersaing dalam segala hal termasuk mendapatkan Theola.
Rabel kebingungan. Kepada siapa Theola jatuh cinta? Sungguhkah kepada dia, kakak kandungnya sendiri? Atau kepada Arizona, cowok ganteng saingan terberat Rabel di sekolah yang diyakininya cuma mau mempermainkan Theola!
Rabel mengusap wajahnya dengan gelisah. Sabagai teman, dia sangat dan terlalu memerhatikan Theola. Dia sangat dan terlalu manjaga Theola... Padahal Rabel bukan cowok lugu yang tidak tahu apa-apa soal perasaan cewek. Dengan terpaksa Rabel harus mengakui, selama ini ternyata dia lengah. Yang ada dipikirannya hanyalah menjaga dan menyayangi Theola sebagai adiknya. Memperlakukan gadis itu sebaik mungkin sebagai tebusan atas kesalahannya di masa lalu.
Jadi, tak pernah sekalipun mempertimbangkan perasaan Theola. Tak pernah sekalipun Rabel ingat bahwa Theola akan memandang dirinya sebagai cowok baru dalam hidupnya. Akhirnya, Rabel pun terpaksa tiba pada satu kesimpulan. Kesimpulan yang mengatakan bahwa semua ini kesalahannya sendiri. Kali ini, dia tidak membiarkan Theola menjadi korban dari kesalahannya lagi. Rabel akan mengaku kepada Theola, siapa dirinya sebenarnya. Begitu banyak kebohongan yang telah dilontarkannya kepada Theola selama ini, Rabel harus terus menerus mengucapkan berbagai kebohongan lain hanya untuk menutupi keadaan yang sebenarnya.
Rabel menelan bulat-bulat kegetiran luar biasa yang menyumbat kerongkongannya. Dia akhirnya tahu, dirinya sudah terperangkap. Rabel menghela napas pedih. Meresapi, betapa menyakitkan mendapati harapannya untuk bisa bahagia luluh lantak saat baru saja mulai bertunas.
Ya, Rabel telah mengambil keputusan. Keputusan yang akan menyakiti dan mengecewakan banyak orang.
Rabel telah menhitung wajtunya dengan sangat tepat. Mengirimkan matanya begitu cepat untuk menjadi donor bagi Theola, tanpa memberi cukup waktu untuk mengubah kenyataan dan menahan jiwanya untuk tetap berada di dunia yang selalu di bencinya ini.
Theola menelan bulat-bulat kepahitan yang tiba-tiba muncul di kerongkongannya sambil berusaha menekan sakit di hatinya yang nyaris tak mampu tertahanka. Sepasang mata telah dipersembahkan Ralphi untuknya. Tapi, bukan! Bukan sepasang mata. Sebab Ralphi telah mempersembahkan untuknya dua pasang mata. Sepasang mata untuk melihat indahnya dunia yang warna-warni dan sepasang mata lagi untuk mengizinkan hatinya kembali melihat dan mempercayai kebesaran kasih saying seorang kakak yang mungkin ada di dunia ini…
Kalimat-kalimat yang di inginkan Rabel terukir di tempat peristirahatannya yang terakhir...
Be honest to people
Be honest to the ones you love
Be honest to yourself
Be honest for always …


Unsur Intrinsik:
1.   Tema   = Kasih sayang seorang kakak
Alasan = Karena di novel ini menceritakan tentang seorang kakak yang                                                   hanya ingin menjaga, melindungi dan menyayangi adiknya umtuk menebus kesalahan yang pernah dilakukannya.
 Ket       = Terdapat pada paragraf ke 10
2.   Alur/ plot       = Maju mundur
Alasan     = Karena Theola mengingat kembali kesalahan Ralphie. Kesalahan yang telah membuat Viora pergi untuk selamanya, kesalahan yang membuat Theola harus kehilangan matanya, kehilangan dunia penuh warnanya.
 Ket                  = Terdapat pada paragraf ke 4
3.      Perwatakan/penokohan
1.      Theola        = Pendendam
Alasan       = Karena Theola sangat membenci kakaknya dan Theola tak  pernah bisa memaafkan kesalahan kakaknya sebelum kakaknya merasakan apa yang dialami oleh Theola.
Ket             = Terdapat pada paragraph ke 4, 5 dan 6
2.    Ralphie     = penyayang, perhatian, bertanggung jawab
       Alasan      = Karena Ralphie sangat dan terlalu memerhatikan Theola. Dia sangat dan terlalu menjaga Theola. Memperlakukan gadis itu sebaik mungkin sebagai tebusan atas kesalahannya di masa lalu.
     Ket           = Terdapat pada paragraf ke 13
3.    Mama        = Pengertian dan perhatian
          Alasan       = Karena Mama lamgsung setuju mengantarkannya ke rumah Adiel dan Marva.Sebab Mama tahu, Theola tak sabar bertemu mereka.
          Ket           = Terdapat pada paragraph ke 7
4.      Papa           = Pengertian
Ket             = Terdapat pada paragrap ke 7
5.      Adiel          = Setia, baik hati dan perhatian
Alasan       =karena Adiel adalah sahabat Theola yang tidak meninggalkannya semenjak matanya tak lagi bisa melihat.Dan karena Adiel mengajak Theola ke sebuah kafe untuk memperkenalkan Rabel pada Theola.
Ket            = Terdapat pada paragrap ke 8 dan 9
6.      Marva       = Setia dan pengertian
Ket            = Terdapat pada paragrap ke 8 dan 9
7.      Arizona     = cuek
Alasan       = Karena Arizona anak paling cuek di sekolahan.
Ket            = Terdapat pada paragrap ke 11
4. Latar/setting
    1.Tempat   = Jakarta.Dalam novel ini tempatnya meliputi jalan, rumah,sekolah dan  kafe.
    Ket                 = Terdapat pada paragrap ke 2, 7, 8 dan 11
2.      Waktu             = Pagi, siang dan Sore
3.      Suasana           = sedih, mengharukan dan menegangkan
5. Sudut pandang        = Author omni scien ( pengarang serba tahu sebagai     orang ketiga )
 Alasan                     = Karena di dalam novel ini pengarang menceritakan kisah  orang lain dengan menggunakan orang ketiga yaitu Theola,Ralphie dan lain-lain.
6. Gaya bahasa            = Disajikan dengan gaya bahasa yang sederhana
       Alasan                     = Karena mudah di pahami sehingga sangat berpengaruh kepada pembaca.
7.Amanat                    = Amanat yang terdapat di dalam novel ini adalah……
                                        Be honest to people
                                        Be honest to the ones you love
                                        Be honest to yourself
                                        Be honest for always…..
   Ket                            = Terdapat pada paragrap ke 19


0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.